#UntukIndonesiaKu


Indonesia, aku adalah rakyatmu, adalah tanahmu yang membentuk ladang, bukit, gunung, jalan, juga gedung-gedung.
Indonesia, aku adalah murid, adalah yang belajar; tentang ilmu pendidikan, saling mengajari, agar jauh dari kebodohan.
Indonesia, 67tahun sudah kita merdeka, bahagia, namun tak sedikit dari kita yang miskin, lagi sengsara.  Indonesia, merah putihmu masih melekat dalam diri, dalam darah, mengalir, sertapada tulang-tulangku yang putih, lagi suci.

Akulah seorang dari beberapa yang tak terhitung, hidup, tumbuh, berkembang di sekita tanah Sabang sampai Merauke.
Akulah seorang dari beberapa yang takerhitung, belayar, menikmati hasil laut, menjaring ikan-ikan, merusak sesuatu yang ada seperti biota laut, juga karang-karang.
Akulah seorang dari beberapa yang tak tehitung, berteduh di kerindangan hutan, menghirup udara hijau, oksigen yang segar, namun semua telah hancur, telah tertebang.
Akulah seorang dari beberapa yang tak terhitung, menikmati hasil ternak, tas-tas mewah dari kulit, perhiasan dan pajangan dari gading-gading gajah, semua telah mati karena diburu.

Apa ini sebuah teguran, yang mana kita begitu egois, menginjak-injak bumi tanpa ditumbuhi, tanpa disiami.
Apa ini sebuah tangisan, yang mana kita begitu bodoh, mencoreng wajah baik dengan membuang sampah sembarangan.

Tuhan, maafkan hambaMu yang lemah ini--yang tak sempurna, dan terkadang lupa tentang siapa yang menciptakan; tentang mengapa semua ini diciptakan.
Tuhan, ampuni ketololan kami, yang hidup dikesia-siaan, yang khilaf akan rasa syukur