Mungkin
ini adalah setetes kenikmatan dari surga, yang mana keberadaannya
begitu sangat entah. Dalam takdir, Tuhan adalah yang menciptakan sesosok
aku; sesosok yang selalu ingin menemukan kamu. Meskipun mungkin kamu
masih berada di genggaman-Nya.
Memang
kenyataannya jika ada pertemuan pasti ada akhir, namun di awal sebelum
saling bertemu, kita akan dihadapkan dengan proses mencari; aku yang
mencarimu, kamu yang mencari aku atau kita yang sama-sama mencari untuk
bertemu. Layaknya arena balap, ada awal yang biasa disebut 'start' dan
ada akhir yang bernama 'finish'. Ada beberapa lintasan yang sama-sama
memiliki akhir, ada macam-macam cara yang pada akhirnya membuahkan
hasil.
Ketiadaanmu bukan
berarti hilang, sebab hilang tak pernah memiliki jarak. Dan sejauh
apapun jarak, pasti ada lintasan untuk menuju kesana.
Inilah pelajaran sesungguhnya, di mana kita sama-sama menghargai jarak, lalu sama-sama saling mendoakan. Sengaja kuselipkan namamu di doa-doaku yang mungkin tak terlalu panjang, lalu hanya Tuhan saja yang pantas mendengarkan. Itu semua semata-semata kulakukan untuk mengarungi lintasan, dan memulai perjalanan--mencari dirimu, mencari di mana letak kamu yang mendoakan aku.
Inilah pelajaran sesungguhnya, di mana kita sama-sama menghargai jarak, lalu sama-sama saling mendoakan. Sengaja kuselipkan namamu di doa-doaku yang mungkin tak terlalu panjang, lalu hanya Tuhan saja yang pantas mendengarkan. Itu semua semata-semata kulakukan untuk mengarungi lintasan, dan memulai perjalanan--mencari dirimu, mencari di mana letak kamu yang mendoakan aku.