![](https://fbcdn-sphotos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-prn2/1044006_666149990081266_541540667_n.jpg)
Ingatkah, apa yang membuat kita mulai saling mengingatkan?
Kau harus tahu, sayang. Bahwa aku selalu merindukan suaramu, merindukan segalamu.
Kau harus paham, sayang. Kubiarkan huruf-huruf yang membentuk tulisan ini membalut semua lukamu, perihmu.
Bulan 06, tanggal 12 tahun 2012, apakah sudah menjadi hari paling bahagia, paling sempurna bagimu? Kuharap begitu.
Setiap hari aku selalu berdoa agar tak ada hari paling sesal untukmu, jika suatu saat kenyataannya kita harus terpisah, harus saling berpura-pura membenci, sampai saling membuang pandangan.
Tuhan telah menciptakan setengah hati untukku, lalu setengah hati yang lain ada padamu.
Tuhan telah melengkapi tulang rusuk yang kupinjamkan untukmu.
Tuhan telah menyelesaikan susunan puzzleNya ketika tangan kita saling bergenggaman.
Tuhan telah menghidupkan hidupku, bersamamu.
Mendekatlah, sungguh lengan ini tercipta untuk lingkar pinggangmu--menghangatkanmu lewat peluk paling erat.
Bersandarlah, pundak ini begitu lapang untuk menanggung beban pikiranmu; lelahmu.
Andai suatu saat takdir membawaku pergi jauh sehingga jarak berada di antara, mungkin Tuhan membiarkan kita untuk saling menabung rindu.
Akupun tak sanggup jika harus selalu bertemu, sebab pertemuan adalah tatapan, lalu tatapan akan menumpukkan air mata perpisahan.
Segala perihal yang membuatku jatuh, mungkin hanya hatimu tempat paling nyaman untuk kutumbuhi; untuk kuhiasi dengan hiasan paling elegan, paling menawan.
Dirimu adalah puisi paling diam, paling menyentuh, paling menginspirasi, sebab segala kekuranganmu menjadi lebih indah dengan cinta yang kau punya.
Jangan terburu-buru untuk terlelap, sayang, sebab aku benci hari esok yang begitu cepat datang.
Aku hanya ingin hari kemarin terulang, kemudian aku tidur dan terbangun di hari yang sama, begitu seterusnya.
Bukannya aku tak menginginkan masa depan, melainkan hanya ingin kita abadi--meski tak harus bersama sekalipun.
Sayang, simpanlah ini baik-baik. Biarkan menjadi memori paling abadi, paling kekal dalam pikiranmu, juga dalam hatimu.
Kau tak perlu berpikir tentang sesuatu yang buruk, sebab dirimu hidup bukan untuk kukhianati.