![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJgq_UH5lQgAty7353jUifwq7VcChZP6BLZJYkewy0euKBnDdWTAOnaPsw6TnZ6Bh1YypP65Kvrw0XlqT_B1KRDoCw0tHxaT2sstAirc5JZ3IT90W-DugC4EqtaczTgM6Wjov7PhimeKuW/s200/1320316263169566354.jpg)
Ini aku yang mencintaimu dengan ketanpaan
Segala rasa yang ada telah kuberikan
Ini aku yang merindukan segala pelukan
Semua darimu yang selalu menghangatkan
Kuberikan rasa untuk engkau yang di sana, selalu dekat di hati meski kau jauh di mata
Kucoba pendam tiap perkara, dan kata yang terpenjara, juga semua sumpah di atas kepala
Dengan segenap hati kucoba simpati untuk semua cinta yang tak akan pernah mati
Darimu wahai nona utusan sang dewi, permaisuri yang menguasai dunia ini
Coba-coba imbangi aku seperti kotak dengan sama sisi, juga semua petak
Mencintai dengan sungguh di tiap letak, tetap seperti ini dan tanpa beda watak
Satu kali satu hasilnya tetap satu, begitu juga dengan kau yang telah menjadi aku
Dan jika harus terpisah jarak jauh, ingatlah kita yang tak akan diingkari waktu