Waktu semakin meninggalkan,
sedang aku belum juga sadar akan ia yang masih menganggapku sebatas sebuah
Menganggap diri ini seolah-olah seperti benda mati,
yang mana perasaan tak kunjung sampai dari dalam hati
Mungkin hanya seperti bongkahan batu yang keras,
dan tak pas untuk disandarkan kepala
Juga semacam bunga bangkai di tiap hirup napas,
yang mana baunya membuat siapa saja berdarah
Aku tak punya kelebihan selain panda menyimpan,
lagi menjada seluruhnya dengan aman di dalam hati
Lalu tetap mencintai tanpa kekosongan,
juga tak sekalipun berupaya membodohi
Kubiarkan dirinya hidup dengan penuh kekecewaan yang menyalahkanku
Sebab ia akan terus belajar tentang sesuatu pada diri ini; pada kesalahan.